Tembok penahan talut sepanjang 20 meter yang berada di tengah permukiman warga RT 003/RW 004 Keprabon, Karangpandan jebol, Sabtu (15/11/2014).
Diduga tembok penyangga tanah setinggi lima meter tersebut tidak mampu menahan tanah uruk yang tersiram air hujan. Longsoran tanah dan material talut itu pun menimpa bangunan garasi milik warga.
Setelah menoleh ke belakang, dia sudah mendapati beberapa batu dan tumpukan tanah di garasinya. Bahkan truk dan mobil pikapnya pun sebagian tertimpa tanah dan batu.
Saat itulah dia menyadari bahwa talut yang berada di samping rumahnya jebol. Ari menceritakan talut tersebut memang sengaja dibangun dirinya.
“Saya yang bangun, kalau menurut tukangnya talut tersebut kuat. Ternyata jebol,” tutur dia.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, tembok talut tersebut dibangun di antara bukit yang telah digali dan rumah milik Ari. Rongga antara tembok dan bukit tersebut lalu diisi tanah uruk.
Warga Gotong Royong
Menurut Ari, lahan tersebut akan digunakan untuk membangun rumah. Namun sayangnya, bangunan tembok yang baru saja jadi satu setengah bulan yang lalu itu ambrol, sehingga tanah uruk pun ikut longsor.
Pada Minggu siang pun, terlihat warga sekitar sedang melakukan gotong royong membersihkan reruntuhan tanah dan batu di rumah Ari.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Tapi longsoran tanah menimpa pikap dan truk milik warga,” ujar dia Minggu.
Menurutnya, evakuasi bencana tersebut telah dilakukan Sabtu lalu dengan lancar dan aman.