KANTOR KEPALA DESA GEDONGAN

Kantor Kepala Desa Gedongan terletak di jalan Gedongan, Colomadu,Karanganyar Kode Pos 57173.

Aula Kantor Kepala Desa

Bangunan Aula kantor Kepala Desa untuk Musyawarah para warga

LAUNCHING RPP OLEH GUBERNUR JATENG

Dalam rangka kerja sama antara Fakultas Pertaian UGM dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membangun pertanian di Jawa Tengah melalui program Rumah Pintar Petani (RPP), maka pada hari Minggu, 4 Mei 2014 dilaksanakan Launching RPP oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

GAPURA DEPAN MENUJU DESA GEDONGAN

Pintu masuk menuju ke kampung gedongan.

SUNGAI IRIGASI UTAMA PARA PETANI

Sungai Ini Irigasi utama untuk persawahan di Desa Gedongan.

Sabtu, 15 Agustus 2015

Perlombaan Panjat Pinang


Perlombaan panjat pinang untuk memperingati kemerdekaan republik indonesia yang ke 70 . antusias warga begitu meriah . 

Jumat, 31 Juli 2015

Tugu PKK






Salah satu tugu yang berada di wilayah desa gedongan yang bertuliskan 10 Program Pokok PKK.

SD Negeri 1 Gedongan





SD Negeri 1 Gedongan, salah satu aset yang berada di wilayah desa gedongan kecamatan colomadu karanganyar yang bertujuan untuk memajukan anak bangsa.

Pengecetan Bangunan Kantor Kepala Desa






Pengecetan Bangunan Kantor Kepala Desa menjelang memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang memberikan suasana baru bagi warga Desa Gedongan Kecamatan Colomadu Karanganyar.

Sabtu, 27 Juni 2015

Penerangan jalan umum di Karanganyar bermasalah karena ada 20 unit yang rusak.

Sebanyak 32 lampu penerangan jalan umum (PJU) di dua ruas jalan utama di Karanganyar rusak dan perlu diganti menjelang Lebaran 2015. 
PJU bermasalah tersebut terdapat di ruas jalan Karangpandan-Tawangmangu dan Tawangmangu-Magetan. Menurut Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar, Waluyo Dwi Basuki, sebanyak 12 lampu di jalan Karangpandan-Tawangmangu kondisinya mati.
“Tapi itu milik pemerintah provinsi. Kami sudah mengomunikasikannya agar lampu-lampu itu kembali bisa dimanfaatkan pada lebaran nanti,” kata dia saat ditemui wartawan di Kantor DKP, Jumat (26/6/2015).
PJU bertenaga surya milik pemerintah provinsi tersebut mestinya menerangi ruas jalan Karangpandan-Tawangmangu sekitar tiga kilometer. Keberadaan PJU sangat dibutuhkan, terlebih kondisi jalan yang cukup gelap saat malam hari.
Sedangkan 20 lampu lainnya berada di ruas jalan Tawangmangu-Magetan. “Lokasinya mulai dari Terminal Tawangmangu ke atas [ke arah Magetan]. Tapi sudah kami rancang untuk kami benahi sebelum Lebaran ini,” kata dia.
Sementar itu Kabid Pertamanan dan Penerangan Jalan DPU, Dwi Cahyono, mengatakan tak berfungsinya PJU di ruas jalan Tawangmangu-Magetan disebabkan usia lampu yang sudah tua.
“Setiap lampu itu kan ada masa pakainya. Kebetulan ada 20 lampu yang tidak berfungsi karena lampunya memang sudah mati dan ada pula beberapa foto sel yang rusak,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya.

Truk Bermuatan Sapi Sasak Median Jalan

Sebuah truk bermuatan sapi menyasak median jalan dan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Jl. Raya Solo-Sragen, tepatnya di Desa Mirorejan RT 002/RW 003, Kebakkramat, Karanganyar, Kamis (25/6/2015) pukul 09.30 WIB.
Kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi diduga karena sopir mengantuk. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Keterangan yang disampaikan salah satu aparat Polsek Kebakkramat, Galuh, saat ditemui solopos.com di lokasi kejadian, Kamis siang, truk berpelat nomor B 9982 JW berjalan dari arah utara (Sragen) di jalur sebelah timur.
Tiba-tiba ada pengendara motor menyeberang. Pengemudi truk berusaha menghindari motor dengan membanting setir ke kanan dan menyasak median jalan sepanjang lebih dari 10 meter dan selebar satu meter serta tiang LPJU.
Kapolsek Kebakkaramat AKP Lukman Tri Novianto sempat terjun langsung ke lokasi kejadian bersama sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Karanganyar.
Lukman mengarahkan awak truk supaya mencari mobil derek. Lukman tetap meminta pertanggungjawaban sopir truk atas kerusakan median jalan dan LPJU.
“Indikasinya sopir mengantuk,” kata Lukman kepada solopos.com.

Kamis, 07 Mei 2015

64 Rumah Terdampak Bencana akan Direlokasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mulai memverifikasi sejumlah rumah terdampak bencana alam yang dilaporkan akan mengikuti program relokasi tahap kedua. Sementara ini terdapat 64 rumah di tiga kecamatan yang diusulkan masuk daftar relokasi tahap dua. Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Nugroho, mengatakan 64 rumah tersebut tersebar di Menjing dan Lempong, Kecamatan Jenawi; Gempolan, Kecamatan Kerjo; dan Malangjiwan, Kecamatan Colomadu. “Di Menjing ada 51 rumah, di Lempong ada sembilan rumah, di Gempolan ada dua rumah dan di Malangjiwan ada dua rumah,” kata dia saat ditemui wartawan di Karanganyar belum lama ini. Menurut Nugroho, keluarga yang tinggal di rumah-rumah tersebut sebagian ada yang ingin melakukan relokasi mandiri, namun ada pula yang ingin direlokasi di kas desa setempat. Sedangkan warga Malangjiwan yang terdata, akan pindah ke luar daerah. “Katanya mau pindah ke Boyolali. Mereka pindah secara mandiri,” kata dia. Nugroho mengatakan jika data peserta relokasi tersebut sudah jelas, akan segera diusulkan ke pemerintah agar dianggarkan lagi. Sementara itu Kepala Desa Gempolan, Kerjo, Sukiman, mengatakan dua keluarga yang diusulkan masuk program relokasi tahap kedua merupakan warga Sidomulyo, Gempolan. “Rumah mereka berada satu lokasi dengan korban bencana yang saat ini sudah terdata pada relokasi tahap pertama. Tapi dulu mereka belum mau direlokasi. Ternyata beberapa pekan lalu terjadi musibah susulan yang merusak rumah mereka. Kemudian mereka mau direlokasi,” kata dia saat dihubungi solopos.com, Kamis (7/5/2015).